tukang ojek

Hari ini ada seminar yang diadakan oleh Pearson-Longman, bertempat di JDC. Yang ikut menghadiri seminar tersebut dari sekolah saya adalah tim bilingual, dan saya termasuk di dalamnya. Kami janjian di sekolah pk.05.45 WIB, tapi karena satu dan lain hal kami baru pada kumpul jam 6 teng. Kami semua punya tanggung jawab mengajar hari ini, tapi karena untuk suatu ilmu yang berharga dan tidak melalaikan tanggung jawabnya kepada murid-murid, para guru meninggalkan tugas untuk anak-anak. Sebelum berangkat ada seorang guru yang harus mem-print tugas terlebih dahulu, sehingga kami baru berangkat pk.06.15 wib.
Saya baru sampai di sekolah jam 6, dengan ojek pula. Yang menarik adalah tukang ojeknya S1 lho. Obrolan itu mulai gitu aja, biasa…dengan penampilan saya kayak gini, udah nebak kalo saya adalah seorang guru. Ternyata si tukang ojek adalah lulusan S1 jurusan tarbiyah UIJ. Beliau sudah menikah, dan istrinya pengajar TK. Sambil mencoba memasukkan lamaran ke beberapa sekolah, beliau ngojek.
Terkadang, ada suatu saat dimana seorang istri akhirnya harus membantu memenuhi keperluan rumah tangga. Istri punya skill itu perlu.. Dan skil itu harus terus diasah supaya tidak hilang ilmunya.. Dengan skill yang dimilikinya insya allah sang istri mampu untuk mandiri jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan/tidak diprediksi..


0 komentar:

Post a Comment