makhluk kecil itu bernama manusia

Setelah pesawat lepas landas, rumah, pepohonan, manusia terlihat semakin kicil, bahkan samar-samar terlihat seperti sapuan kuas berwarna orange, merah, hijau, hitam, biru, dsb. Ada titik yang berjalan di sebuah garis berwarna coklat, ternyata itu seseorang yang mengendarai motor. Pesawat hanya terbang pada ketinggian 3000 kaki atau sekitar 2 km. Goncangannya cukup terasa. Perasaan was-was terkadang hinggap, karena segala sesuatunya bisa saja terjadi. Apalagi jika teringat kejadian jatuhnya pesawat cassa 212 di cisalak lalu. Pesawat perintis yang kami naiki setipe dengannya. Hanya pasrah dan doa yang tersisa.
Dalam keadaan tawakal dan berdoa, saya berusaha tetap menikmati pelajaran dan mengambil hikmah dari perjalanan ini. Ini adalah kali kedua saya numpang di cassa 212. Jadi ya..lumayan ada pengalaman dan gak tegang2 banget, saya cukup bisa santai melihat2 miniatur beberapa daerah di kalimantan. Terbesit dalam benak saya, manusia itu amat sangat kecil. Makin tinggi, makin terlihat luasnya dunia, dan manusia semakin kecil bahkan tak terlihat. Teringat akan kebesaran sang pencipta. Kekuasaan, keagungan, kekuatan, keangkuhan sang pencipta menyentuh hati. Amat sangat mudah bagi-Nya untuk berbuat sesuatu kepada yang namanya manusia ini. Masih bisakah kita berlaku sombong, membangga-banggakan diri, merasa besar dengan merendahkan orang lain?? Sebaiknya segera perbaiki kesalahan yang pernah dilakukan.. sebelum semuanya terlambat..

Nerimo

Salah satu bagian dari ikhlas adalah menerima segala takdir yang telah ditentukan oleh-Nya. Tentunya sebelum itu, ada proses memilih juga lho. Jadi jangan dibilang takdir itu bukan pilihan (selama masih ada kesempatan untuk memilih), terlalu pasrah.
Dalam proses menerima takdir, ada sabar dan syukur. Sabar jika hal itu berupa suatu hal yang kurang mengenakkan hati, dan bersyukur akan suatu hal yang mengenakkan hati. Di akhir perjumpaan ditutup dengan kunci hikmah. Ada hikmah besar yang telah dipersiapkan oleh-Nya untuk meningkatkan kualitas diri seseorang.
Dalam buku positive feeling karya erbe sentanu, makin dalam makin besar kekuatannya. Sesuatu yang tidak tampak biasanya memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat. Beliau menganalogikannya dengan elemen 'quanta', lebih dalam lagi dari atom. Sesuatu yang terdalam dan tidak terlihat dari manusia adalah berupa perasaan dan pikiran. Oleh karenanya untuk bisa ikhlas, kita harus bisa bermain dalam tataran terdalam ini. Dan tidak mudah memang untuk melakukannya. Mau tidak mau kuncinya adalah pembiasaan. Cara pandang dan berfikir dibiasakan untuk senantiasa berfikir positif. Mudah-mudahan kita senantiasa dimudahkan untuk berfikir positif.
Nikmati saja setiap episode kehidupan kita. Ada hikmah dibelakangnya. Waallahua'lam.