Welcome to the jungle!

Kok kayaknya kalo saya nulis di blogger ini kalo lagi kusut aja ya..Sebenarnya sih enggak gitu. Sekarang saya mau nulis yang hepi juga ah. Iya, besok kamis saya ada presentasi tentang satu dari beberapa materi matematika SMU di nurul fikri, yaitu Trigonometri, Dimensi tiga, Logaritma, Deret, dan Eksponen. Saya disuruh pilih salah satu dari kelima materi itu. Pilih yang mana ya..Saya masih bingung..Nanti deh dipelajari dulu.He..tentunya saya akan mempresentasikan materi yang memang lumayan saya kuasai.Ternyata materi matematika SMU tidak sehoror matematika kuliah. Saya jadi menikmati proses ini..;)
Flash back 5 bulan kebelakang. Setelah saya lulus, saya tidak pernah terbayang akan mengajar di bimbel, soalnya impian saya yang utama adalah ikut serta membangun perekonomian islam melalui bidang matematika keuangan. Selama 4 bulan kemarin kirim2 surat lamaran ke beberapa lembaga keuangan islami, tapi tidak menemukan titik cerah, akhirnya saya mencoba bimbingan belajar atau sekolah plus, dan ternyata dapet beberapa panggilan. Awalnya bingung,wah..cari materi SMU dimana nih, buku2 matematika SMU ku udah raib entah kemana. Untung ada tetangga yang masih punya rumus2 jadi matematika SMU. Ya udah, aku pinjem deh. Dengan bermodalkan itu, saya ikutan deh tes tulis di NF. Sebenarnya sih saya udah pesimis, soalnya bobot soal NF itu ga bisa pake rumus2 jadi (pengalaman waktu bimbel di NF dulu).Jadi pikirnya ga akan lolos tes tulis. Tapi ternyata saya salah. Ada panggilan kedua tuh untuk presentasi.
Untuk presentasi kali ini, saya coba nyari materi matematika SMU di internet, dan alhamdulillah dapet bo! lumayan deh.. Tampaknya bermodalkan itu dan coba nyari-nyari buku2nya di saudara yang jauh rumahnya, saya akan mengusahakan hasil yang terbaik untuk presentasi itu. Bobot materi SMU ternyata lebih menyenangkan dibandingkan materi kuliah. Saya tidak harus membuktikan suatu teorema, aksioma, atau sejenisnya... Mungkin itulah penyebabnya saya tidak ingin meneruskan S2 di bidang matematika murni, karena saya perkirakan isinya tidak jauh berbeda dengan pembuktian dsb.
Pasca kuliah, memang dunia yang penuh dengan tantangan. "Welcome to the jungle", kata saudara kembar saya-Bayu. Mix antara Idelisme dan realisme dalam meraih impian. Idealis tapi tetap realistis. Lakukan saja apa yang bisa dilakukan saat ini...Moga sukses ya ti!! ;D

Love and care...

Keikhlasan diuji dalam sebuah kepedulian. Kelelahan mental akibat output yang keluar tanpa ada yang masuk. Kepedulian yang terus menerus berusaha untuk dilahirkan terkadang membuat diri mempertanyakan kepedulian orang lain terhadap diri. Menuntut tak kan pernah habis. Namun output kepedulian terkadang membutuhkan input. Darimanakah input harus dicara jika bukan dari kekuatan menata hati dan memotivasi diri. Jika kepedulian harus menunggu orang lain peduli, maka tak kan pernah ada kepedulian di dunia ini.
Akhirnya kuatkan mental, terus menata diri, dan of course sabar dalam arti yang sesungguhnya, menjadi pilihan untuk terus bisa menebar kepedulian-minimal ke orang-orang terdekat kita. Kadangkala godaan untuk bersikap egois kerap melintas dan menghampiri. Selalu ada harapan bahwa, suatu saat ujian ini pasti akan berakhir, berakhir dengan manis.. Mudah-mudahan diri ini tidak tergoda dan tetap bertahan dan berjuang melawan keterpaksaan dan keegoisan diri.

Asyiknya menulis!!!

Ternyata kebuasaan menulis itu bisa membantu seseorang untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Statement saya ini diperkuat oleh tulisan yang ada di dalam buku terbitannya MLC yaitu 'Quantum Writing'.
Yang saya rasakan selama ini juga seperti itu kok. Dengan menulis, suatu permasalahan menjadi terpetakan. Jelas duduk persoalannya dimana. Sehingga solusipun dapat ditemukan. Setidaknya dengan dituliskan kita bisa senantiasa melihat kembali dan menelaah ulang permasalahan yang ada. Dan akhirnya lintasan pikiran yang lewatpun bisa hinggap menjadi solusi untuk pemecahan masalah kita.
Menulis identik dengan membaca. Kalau ingin gaya tulisan kita semakin meningkat kualitasnya, maka harus membiasakan diri untuk membaca. Tapi ternyata kebiasaan membaca itu tidak harus identik dengan hal yang membosankan kok. Kebiasaan itu bisa dimulai dengan membaca hal-hal yang kita sukai. Barulah lama-kelamaan kita mulai beralih ke topik lain yang beda dari biasanya. Tapi satu hal yang pasti, supaya membaca itu berdampak pada bertambahnya wawasan kita dan perubahan cara pandang atau sikap kita, maka sebelumnya timbulkanlah hal-hal yang membuat diri kita tertarik untuk membaca buku itu. Metode ini namanya 'Membaca Bebas'.
Kembali ke soal tulis-menulis, dalam buku Quantum Writing saya juga membaca tulisan, pada saat seseorang belajar matematika, dengan meluangkan waktunya barang 3 menit saja untuk mengkonsep kembali teorema, aksioma, ataupun pembuktian yang dipelajari di kelas, maka ia menjadi seorang ahli matematika yang ok. Tapi tentunya kalo belajar matematika, kudu banyak latihan juga kalau mau lulus mata kuliah, soalnya kalo ga gitu, bisa mati kutu pas ujian. He..pengalaman pribadi. Gimana gak jadi ahli matematika yang ok, jika konsep dikuasain plus lihai ngerjain soal.
Kita juga bisa mengeksplor diri kita melalui tulis menulis. Bakat, potensi, minat, dan bakat, bisa kita ketahui lewat kegiatan itu. Luangkanlah waktu barang sebentar saja dalam sehari untuk membuat tulisan tentang diri sendiri. Biarkan pena itu mengalir dalam catatan harian kita, jangan ditambahkan ataupun dikurangi. Pada saatnya nanti kita akan mengenal lebih dekat siapa diri kita sebenarnya. But its not a short time. Keep enjoy and pation when we write an essay about ourselves.
Menjadikan tulis-menulis menjadi kebiasaan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menguntungkan. Membawa sebuah note kecil jika berpergian kemana-mana bisa menjadikan diri kita lebih baik. Ide itu tidak bisa ditunggu kedatangannya, kudu dihampiri.
Sebenarnnya masih banyak lagi faedah dari baca-tulis... silakan mengeksplor sendiri..
Selamat membaca dan menulis!!!

Saat kita harus memilih...

Assalamu'alaikum.wr.wb.
Manusia setiap saat dan waktu selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan, dan itu bukanlah hal yang aneh lagi. Tapi keberanian untuk memilih yang sesuai dengan hati nurani dan impian, bukanlah hal yang mudah. Ada tanggung jawab yang harus ditanggung sendiri. Tapi benarkah tanggung jawab itu harus sepenuhnya kita tanggung sendiri? Apakah kita tidak boleh membaginya dengan yang lain? Saya rasa boleh-boleh saja. Namun itu berarti kita harus siap dan mau juga jika ada orang lain yang mau berbagi tanggung jawab/konsekuensi atas pilihannya dengan kita, minimal berbagi cerita. Walaupun yang melaksanakan konsekuensi adalah sang pengambil keputusan, namun ia butuh motivasi untuk bergerak menjalankan konsekuensinya itu.
Saya sedang dihadapkan pada pilihan-pilihan hidup. Dunia pasca kampus memang dunia nyata. Walaupun sudah pernah melakukan simulasi-simulasi kehidupan ketika di kampus, tapi tetap saja keberanian untuk mengambil suatu pilihan bukanlah hal yang mudah. Keraguan dan kecemasan kerap kali menghampiri. Namun, berada dengan lingkungan yang penuh dengan kasih sayang memberikan kekuatan tersendiri, membuat pikiran rileks dan tetap pada gelombang alfa. Entahlah.., proses long life learing dan menjadi manusia pembelajar baru saja akan dimulai. Bismillah...
Wassalamu'alaikum.wr.wb

Football fever.. ck..ck..

Bismillah...
Nonton Tv, iklan-iklannya pasti dihubungin dengan bola, walaupun terkadang aku dan teman-teman kos suka pandang-pandangan dan dahi berkerut plus ekspresi muka penuh tanda tanya abis liat iklan itu, maksudnya?? Pokoknya iklannya ga banget deh.. gak nyambung maksudnya..
Coba aja deh liat iklan nickelodeon yang di global tv, kuis cerdas cermat campur bola campur tayangan2 nick..de-el-el. Aku ga ngerti maksudnya dan kayaknya ga nyambung deh..agak2 maksa..
Buka milis Kabinet KM, perbincangannya juga ga jauh dari bola. Denger anak2 di lab pada ngobrol juga pada ngobrolin bola.. Semakin menuju final tampaknya perbincangannya semakin seru. Nge-YM ama cica, juga ngobrolin bola. He..he.. terkadang emang seru juga siy, suka ga sadar jadi nimbrung juga ke obrolan mereka. Walaupun wawasan bolanya sedikit, ada lah yang nyambung-nyambung ;p
Mamah dirawat di rumah sakit. Tapi mudah-mudahan siy hari ini udah pulang. Soalnya kalo sampe final belum pulang dari rumah sakit, tampaknya my twin brother bakalan minta shift jaganya diganti deh, soalnya dia mau nonton bola. Hmm..titi, suudzon aja niy ama saudara kembarnya sendiri, tapi dugaanku gitu siy. Terlepas dari itu, aku berharap ibuku segera pulang dari rumah sakit, soalnya walau gimanapun, siapa juga yang mau dinfus lama-lama di rumah sakit.
Piala dunia kali ini tampaknya lebih heboh dari biasanya. Iklan-iklan di Tv juga lebih semarak. Tapi sayang, kalo ngeliat presenter acara bola di SCTV kurang seru and terlalu formal banget settingannya, beda kayak waktu di RCTI dulu. Dik doank, tamara, de-el-el emang jago kalo soal ngebawain acara bola.
Promosi beberapa produk deterjen pun ikutan ketularan demam bola ini. Bayangin dong, ibu-ibu lomba futsal. Seru dan lucu.. ;D Produk susu juga ada yang ngadain pertandingan futsal anak-anak. Pokoknya aji mumpung deh.
Tapi dibalik itu semua, setelah semua demam bola ini usai, dunia akan kembali menyoroti kearoganan amerika dan israel, bencana di Indonesia yang semakin banyak, kriminalitas dimana-mana, dsb.
Fenomena demam bola ini memang mengalihkan dunia pada suatu fantasi (permainan). Permainan yang mengajarkan kesportifitasan, keadilan, kebersamaan, ketegasan dalam kebenaran yang diusung oleh sang wasit, kesetiaan, dan perdamaian. Tapi sayangnya dunia nyata memang tidak seindah fantasi, tapi fantasi itu masih mungkin bisa diterapkan dalam dunia nyata (buktinya piala dunia ini berjalan secara fair). Jadi dunia nyata seperti yang diajarkan oleh nilai-nilai piala dunia masih mungkin terwujud, andaikan tidak ada keegoisan yang berlebih dan keangkuhan dari manusia itu sendiri.
Semoga dan semoga... Kapan ya dunia ini akan aman dan damai? Waallahu a'lam bishowab.


Antara dorongan dan tekanan

Mba, kalo udah lulus nanti mau ngelanjutin S2?
Mba, kalo nanti udah lulus mau langsung ke jakarta atau mau nyari kerja dulu di bandung?
Mba, kalo nanti pindah, kamarnya ku tek ya...
Mba jadi lulus juli ini?
Kapan ti lulusnya...?
Abis lulus mau ke mana?
Gimana kabar TA-nya?

Mmm... dorongan yang luar biasa. Hampir bertemu dengan saudara atau teman dekat, pasti muncul pertanyaan itu. Pada mulanya saya menanggapinya dengan santai dan semangat, tapi lama-lama bosen juga dengernya, dan terasa seperti tekanan.
Saat ini saya sedang mempersiapkan seminar2. Persiapan yang tidak mudah, menyiapkan draft TA dan juga melakukan finishing touch pada TA saya. Otak diputar 7 keliling untuk menyelesaikan persamaan differensial dengan numerik menggunakan software mathlab-suatu software yang baru saya kenal di tingkat4. Mata kuliah sarjana yang saya ambil di semester ini pun bergantian mencari perhatian saya dengan tugas-tugasnya yang tidak sedikit. Plus UAS yang menjelang di akhir mei dan awal juni nanti.
Ya Allah, memang saat ini saya merasa tertekan luar biasa. Rasa optimis dan pesimis datang silih berganti. Ini adalah ujian hidup yang baru bagi saya. Mudah-mudahan saya bisa mendorong bola tenis yang sedang menghambat saluran airnya, supaya bisa lancar kembali. Supaya saya bisa melihat kembali dunia saya yang sebenarnya... Lapangkanlah jiwa ini ya rabb... Luaskanlah cara pandangnya...

Alam mengubah suasana hatiku... ;)

Bismilah..
Pagi ini saya berangkat kuliah pagi, j7 tenk! Perasaan hati sedang tak menentu... pusing memikirkan banyak hal... Tapi pusign itu semua holang, tatkala saya melihat sesuatu yang berbeda-yang baru selama perjalanan menuju kampus.
Pagi ini saya melihat sebuah pohon yang bermekaran bunganya, berwarna orange, subhanallah membuat suasana hati saya ikut berbunga meriah. Kemudian, jalan dan terus berjalan, saya melihat burung kecil yang berwarna hijau-saya jarang melihat jenis burung itu, terbang kesana kemari, lompat-lompatan di atas pepohonan/semak liar yang tumbuh di sembarang tempat di pinggir jalan, bercanda ria dengan teman-temannya. Dan hal itu menambah keceriaan dalam hatiku.
Akhirnya, pagi ini suasana hatiku berubah...!!!! Sempit --> Lapang :) Dan membawa pengaruh juga ke kehidupanku hari ini...
Alhamdulillah...