Sabar ya bay..

Hari ini adalah pengumuman apakah dia diangkat menjadi pegawai tetap atau tidak di salah satu bank negri yang punya jaringan kuat ke pelosok daerah. Pengumuman yang seharusnya tidak ada di dalam perjanjian kerjanya selama ini. Awalnya, dia dan teman-temannya yang sudah mengikuti diklat selama 5 minggu, dipastikan akan diangkat menjadi pegawai tetap setelah mereka menjalani masa kontrak kerja 6 bulan. Tapi setelah 6 bulan bekerja, ternyata pimpinan baru memiliki kebijakan baru, para pegawai kontrak tersebut, harus menjalani satu seleksi lagi, dan dari 24 orang, hanya ada 5 orang yang diangkat menjadi pegawai tetap. Kebijakan yang cukup mengecewakan mereka, termasuk babay.

Pagi ini saya keluar rumah bareng dengannya. Dia masuk kerja kayak biasa, sedangkan saya pergi mengajar di bekasi. Tapi dari raut wajahnya tampak kegundahan di hatinya, terbesit kepasrahan dalam dirinya.

***

Sore itu, sepulangnya saya dari mengajar, saya menanyakan kabar ke orang rumah apakah sudah ada kabar darinya. Ternyata dia sudah telfon ke nenek, dan meminta maaf jika kabarnya buruk. Dari sana muncul dugaan bahwa dia gagal diangkat menjadi pegawai tetap. Dan ternyata dugaan saya tidak meleset. Pasti sedih lah ya.., harapan, impian, dan cita-citanya yang dia bangun selama bekerja di sana ini kandas sudah. Kami semua pun jadi ikutan sedih. Sebenarnya, saya tidak menyangka kalau keputusannnya seperti itu. Dalam penilaian saya, dia amat sangat rajin bekerja, pergi pagi-pagi sekali, sering lembur, supel dengan teman sekantornya maupun atasannya. Tapi, mengapa hasilnya demikian…?

Kemudian nenek cerita ke saya. Kepala bagian divisi pun berat menyampaikan keputusan tersebut ke babay. Masalahnya, sebenarnya hasil nilai ujian dia sudah melewati batas nilai kelulusan. Tapi entah permainan tingkat tinggi, uang, atau bagaimana, akhirnya yang lulus adalah orang-orang yang tidak terlihat menonjol prestasinya alias biasa aja. Sampai-sampai, atasan babay tersebut sempet ngomel-ngomel ke bagian SDM, “kok bisa seperti itu hasilnya?”. Sebagai kenang-kenangan, sang kepala divisi memberikan cendera mata untuk babay.

Mendengar cerita itu dari nenek, sempet sedih banget. Sedihnya bukan karena dia tidak lulus, tapi karena permainan kotor yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Ck..ck.. gimana bangsa ini bisa maju, kalau cara-cara licik tersebut masih sering dipraktekkan.

***

Dia berencana menikah tahun ini.. Jadi ini merupakan ujian yang cukup berat pula baginya. Sebagai laki-laki ia punya tanggung jawab yang lebih..

Walaupun demikian, kami sekeluarga selalu men-supportnya untuk bisa bangkit kembali menata masa depan yang lebih baik lagi..

Sabar ya bay.. Kamu bisa berhasil dimana aja kok.. Kamu pasti bisa!!

Selalu ada hikmah di balik setiap ujian..

Ternyata memasak itu menyenangkan..

Mungkin..terkadang..untuk memulai sesuatu di luar kebiasaan kita perlu memaksakan diri. Perlu ada motivasi ekstra atau desakan yang kuat baik itu dari dalam ataupun luar diri. Terus terang, walaupun sebagai cw, memasak bukan merupakan hobi saya. Saya lebih suka jalan-jalan ke alam pegunungan menimati indahnya ciptaan yang kuasa, berinteraksi/mengobrol dengan orang, mengamati kehidupan sosial di suatu daerah, membaca, dan menulis. Tapi, karena desakan dari dalam diri, wah sudah saatnya niy bagi saya untuk belajar memasak. Ah gak ada salahnya juga nyoba, toh alhamdulillah sekarang udah punya rizki buat beli bahan-bahan masakan untuk melakukan percobaan masak ini dan itu, so kenapa enggak..?
Belanja ke pasar dengan bersepeda, menyenagkan sekali. Walaupun sepedanya pinjem sama tetangga sebelah.. ;p Kemudian belanja ini dan itu. Nawar sana, nawar sini. Terkadang ada barang obralan yang murah dan bagus, sempet ngelirik juga. Pokoknya aktivitas pagi yang menyenangkan. Udah belanja, saatnya baca resep.. Dibaca baik-baik dulu tuh step by step-nya. Supaya gak kayak kemarin, lupa masukin telur, alhasil siomay bakarnya agak-agak keras deh.. ;p Oh iya, gak lupa..si mamah juga ikut bantuin teknis-tekis mengolah bahan makanan, seperti membersihkan ayam, cara motong yang bener, cara blender yang efektif. Ternyata teknisnya memang tidak semudah yang dibayangkan. Belum lagi kalo pisaunya tumpul, udah deh.. kudu di asah dulu. Gampang-gampag susah lah ya..
Hari itu, saya memilih untuk mencoba nughet jagung. Kurang lebih berusaha ngikutin resep, tapi kata mamah sih, terkadang masih ada tip-tip yang disembunyikan.. jadi minta pendampingan juga dari mamah kalo lagi masak. Masukin ini dan itu.. dikukus.. dimasukin ke telur dan tepung panir.., akhirnya jadi deh.. nughet jagung. Hmm..lumayan enak lah ya..
"Bisa jadi sesuatu yang tidak kita sukai baik untuk kita. Atau bisa jadi kita perlu mencoba dulu, baru cerita.. atau baru ambil keputusan."

Solusinya kita sudah tahu, hanya saja..

Ketika kita punya masalah, terkadang akan mempengaruhi keseharian kita. Yang biasanya ceria, berubah menjadi pemurung atau sering melamun. Suasana hati bawaannya gak enak aja. Kita kerap kali cerita ke orang lain, untuk mencari solusinya. Namun, walaupun solusi yang diberikan cukup logis dan solutif, terkadang tetap saja kita masih berkubang dengan masalah tersebut.
Ternyata sulitnya kita mengatasi masalah yang sering dihadapi, bukan pada berat atau ringannya masalah, tetapi lebih pada suasana hati pada saat itu. Yang BT lah.. sedih.. uring-uringan.. stress.. dan sederetan emosi lain. Secerdas apapun solusi yang diberikan, selama suasana hati belum tenang, maka useless. Jadi, yang pertama harus dihadapi saat akan keluar dari masalah adalah bagaimana caranya menenangkan emosi jiwa.
Setiap orang punya cara masing-masing untuk menenangkan perasaan hatinya. Ada yang dengerin musik, membaca Al-quran dan terjemahan, yoga, tahajud, atau mungkin cari kesibukan atau rutinitas lain untuk mengalihkan sementara pikiran dan emosi kita dari masalah itu. Setelah emosi sudah tenang, maka boleh deh tuh mulai melakukan solusi yang menurut kita benar. Good luck!!
"Ada hikmah dari setiap kejadian. Tiada lain tiada bukan untuk menjadikan diri lebih tangguh. Walaupun terkadang berat, tapi itu adalah bukti cinta-Nya kepada setiap hamba-Nya, agar manusia semakin soleh.. Mudah-mudahan setiap kita selalu lulus ujian. Aamin"