Seperti apakah akhir hidup kita??

Bismillah...
Hari ini saya, saudara kembar saya (laki-laki), dan temannya, pergi ke daerah sadang serang untuk menjenguk nenek yang sakit, nenek tiri dan nenek buyut. Kedua nenek saya tersebut tinggal di rumah yang sama. Mereka berdua sedang sakit. Sakit karena memang umur yang sudah tua. Nenek buyut menderita sakit saraf tubuh bagian kanan lumpuh, jadinya beliau hanya bisa tidur dan duduk saja, kalau mau dudukpun harus dibantu oleh orang lain. Sakit yang diderita mbah buyut ini, bermula dari penyakit stroke. Kalau lihat kondisinya saat ini, sungguh mengharukan. Lisan beliau sudah tidak bisa berbicara dengan jelas, hanya bisa berbicara satu sampai empat kata, yaitu "uba.., pi..pi..pi..., dsb". Beliau mengerti apa yang kita bicarakan, tapi apa yang ingin beliau sampaikan ke orang lain, tidak bisa didengar jelas, bahkan gak jelas banget.
Sedangkan nenek tiri saya menderita sakit di sekitar tulang belakang dan pinggang, katanya beliau mah, urat syarafnya kejepit. Sakitnya itu bermula dari operasi kangker rahim yang harus beliau jalani beberapa bulan yang lalu. Setelah operasi itu beliau harus menjalani kemoterapi yang sampai-sampai membuat rambut beliau rontok-dan hampir botak. Efek dari kemoterapi itu juga membuat beliau gak nafsu makan. Yang menyedihkan lagi, setelah di-kemo, beliau tidak langsung sehat, gak berapa lama, ya itu... urat syaraf yang ada di sekitar tulang belakangnya terjepit. Dan setelah beliau periksa ke rumah sakit lagi, perihal penyakit baru tersebut, beliau disarankan untuk melakukan operasi lagi di sekitar tulang belakang oleh dokter. Namun beliau menolak operasi tersebut. Bisa jadi karena trauma dan pertimbangan biaya juga. Soalnya kata bayu-saudara kembar saya yang mengambil jurusan biologi di UPI, mendapat informasi dari dosennya bahwa untuk operasi syaraf kira-kira membutuhkan biaya 5-10 juta rupiah. Ck..ck.., angka yang tidak kecil bukan?? Kalaulah ada metode penyembuhan lain selain operasi, pasti beliau memilihnya. Benar saja..., akhirnya saat itu sampai sekarang beliau memilih untuk melakukan metode penyembuhan non medis (dengan alternatif2). Kami yang berkunjung ke sana, hanya bisa menyarankan beliau untuk tetap bersabar dan mendoakan mereka semoga lekas sembuh.
Apa ya..? Mmm.. ibroh yang bisa saya ambil dari kunjungan saya itu adalah saya berfikir seperti apakah akhir hidup kita nantinya. Apakah berakhir di tempat tidur karena sakit dan menyusahkan orang-orang tersayang yang ada di sekitar kita, ataukah berakhir karena kejadian lain? Saya tidak tahu dan tidak akan pernah tahu. Entahlah, yang terbesit dalam benak saya saat ini adalah, saya tidak ingin mengakhiri hidup saya ini dengan menyusahkan orang lain. Bahkan mungkin, saya berharap saya bisa mengakhiri hidup ini dalam keadaan berjuang menegakkan diin-Nya. Bagaimanapun kondisi akhir hidup saya, satu hal yang pasti saya ingin meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Amiiin Ya Robbal 'alamiin.
Waallahu a'lam bishowab. Wassalam.

Agar disayang oleh-Nya

Bismillah...

"Sayangilah manusia di muka bumi, niscaya Dia akan menyayangimu..."

Siapa juga yang gak pingin disayang oleh Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Adil, Yang Maha segala-galanya...
Kasih sayang yang kita rasakan di bumi ini ternyata hanyalah 1/100 kali kasih sayang-Nya. Pernah dengar kisah seorang induk burung yang rela menyelamatkan anaknya yang saat sedang belajar terbang-ia terjatuh, kemudian hendak dimakan seekor serigala..? Dan pada akhirnya yang jadi santapan serigala adalah sang ibu burung tersebut? Pernah dengar kisah seorang ibu yang rela dan tanpa pikir panjang menerjang api yang sedang membakar sebuah rumah, demi menyelamatkan sang anak yang sedang tertidur..? Pernah dengar kisah induk gajah yang susah payah berusaha untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak dalam kubangan lumpur..? Cukup repot dan bisa jadi tak akan pernah cukup waktu dan lembaran-lembaran yang tersedia di muka bumi ini untuk mencatat milyaran kisah tentang kasih sayang antara sesama manusia. Bahkan mungkin jika lautan jadi tinta dan pohon jadi penanya, tidak akan pernah cukup untuk menulis kisah tersebut. Saya tidak melebih-lebihkan. Jika anda mau merenung barang sejenak saja, pasti sepakat dengan saya... ;)
Tapi... memang cukup sulit tuk bisa menyayangi manusia dengan sepenuh hati dan ikhlas. Siapa pun itu.. Di jaman yang marak dengan kriminal ini, kita dituntut untuk tetap bersikap waspada. Mmm... antara waspada dan tidak berburuk sangka. Antara curiga dan bersikap senyum, sopan, salam, santun... Cukup sulit memang berada di titik keseimbangan. Tapi, kalo kita sudah berhasil mencapainya, ganjaran yang akan kita rasakan tampaknya memang nikmat luar biasa... Kebahagiaan dunia dan akhirat yang diimpikan oleh setiap manusia di muka bumi, akan terealisasi. Ck..ck.. I want to be like that... ^_^ Sedang belajar untuk bisa menyayangi orang lain dengan sepenuh hati. Terkadang kekurangan orang lain yang Allah swt. tampakkan di hadapan kita, membuat kerikil-kerikil di hati ini. Namun, ada nasihat dari seorang bijak : "cobalah untuk melupakan kekurangan orang lain, dan berusahalah untuk mengingat-ingat kebaikan-kebaikannya. Niscaya hal tersebut akan mengharmoniskan hubungan antara keduanya..". Waallahua'lam bishowab.
Wassalam.

Ujian stat-mat tea...

Assalamu'alaikum..
bismillah...
Hari ini ada ujian statmat. Dah lewat tadi j10.00 wib. Soalnya, dari catetan semua keluar!
Semalem udah berusaha untuk belajar statmat. Tapi entah mengapa, semalem belajarnya kok gak masuk-masuk, ada perasaan gak enak yang mengganjel. Saya merasa seperti ada yang menghalangi hati ini untuk menerima ilmu (dalam hal ini ilmu statistika matematika). Mungkin itu hanya perasaan aja, atau emang si devil yang berusaha ngeganggu kita dalam melakukan amal kebaikan. Tapi tetep wee, saya memaksakan diri untuk mempersiapkan buat belajar besok. Saya tidak ingin menjadi orang yang pesimis. Pokoknya persiapkan diri semaksimal mungkin. Saya berharap, mudah-mudahan pertolongan-Nya datang.
Setelah malam yang penuh dengan gejolak itu lewat, dini hari-paginya berusaha lagi buat mempersiapkan statmat. Ya udah.... deng... akhirnya waktu sudah menunjukkan pk.08.00 wib. Siap-siap deh ke kampus, buat ujian.
Pasrah... Jadinya deh, tadi cuma bisa ngerjain kurang lebih 60 %.
Masih berharap, mudah-mudahan hasil yang keluar nanti (nilainya) lebih baik... ;P Amiiin.

Besok masih ada ujian. Perjuangan belum usai ti...!!!
Wassalam.