Berusaha menjadi cerdas..

Figura di dinding salah satu ruangan kelas Smandel, tertulis : "Orang cerdas tidak mencari pekerjaan, tapi menciptakan pekerjaan".
Kalimat tersebut, menjadi renungan tersendiri buat saya. Terutama bagi orang yang baru mulai berwirausaha seperti saya. Setelah semalam, semangat wirausaha saya sempat turun, setelah membaca tulisan tersebut, semangatnya kembali naik. Semalam saya melobi saudara/kerabat saya untuk menjadi investor. Dimulai dengan obrolan ringan, selanjutnya mengalir menjadi pembicaraan serius. Kerabat saya tersebut memberi masukan yang sangat berarti, yaitu jangan menyepelekan hal-hal yang kecil. Pertimbangkan atau kalkulasikan semuanya dengan baik dan matang. Ok, saya menerima masukan2nya tersebut, tapi dengan rintangan-rintangan yang beliau utarakan tersebut, tidak menyurutkan langkah kami untuk berwirausaha. Insya allah kami akan tetap memulai bisnis jamur ini. Mungkin langkah pertama terasa sulit, wajar... Tapi dengan semangat, kami mengambil sikap optimis. Artinya optimis yang tidak konyol. Halangan menjadi tantangan. Pernah baca sekilas di salah satu artikel di internet, kebanyakan orang yang akan mulai berwirausaha kurang siap dengan yang namanya rugi. Yang kebayang di pikirannya selalu untung. Kebanyakan orang tidak siap dengan rugi. Padahal yang namanya usaha, harus siap dengan untung dan rugi, 2 sisi mata uang yang tidak pernah bisa dipisahkan.
Kalimat di awal tulisan ini, bukan mengindikasikan bahwa untuk menjadi orang cerdas, harus menciptakan pekerjaan terlebih dahulu. Cerdas di atas bukan definisi, tapi hanya merupakan salah satu ciri saja. Saya dan saudara kembar saya, sedang berusaha untuk melakukannya, yaitu menciptakan pekerjaan. Mudah-mudahan setiap langkah kami menuju ke arah sana dilancarkan. Doain ya! ;p

Hidup jamur!

Saudara kembar saya, bayu, saat ini sedang ada di bandung untuk mempelajari budidaya jamur merang. Kira-kira ada di sekitar wilayah cisarua (Cisarua yang deket daerah lembang, bukan yang di bogor). Dengan latar belakangnya jurusan biologi, saya yakin dia bisa mengembangkan dengan baik budidaya jamur tersebut. Saya yang di Jakarta bagian mengurusi cari investor untuk memulai bisnis jamur tersebut. Dengan kapasitas 10000 baglog, kita butuh dana permulaan sekitar 15 juta rupiah. Saat ini saya sedang mencoba ngobrol dengan kakak ipar saya yang punya semangat wirausaha juga. Dari pembicaraan tadi pagi, kelihatannya dia tertarik untuk investasi dengan sistem bagi hasil. Tapi belum deal siy. Nanti malam saya akan ngobrol lagi dengan beliau.
Mengapa kami memilih jamur? Karena ada rekanannya bayu yang sudah sukses dengan bisnis tersebut, dan kata temannya bayu itu, permintaan akan pasokan jamur ke beberapa daerah di Indonesia masih cukup tinggi (informasi tersebut kami peroleh dari beberapa artikel internet). Sampai saat ini, developer jamur yang datang mencari jamur ke daerah cisarua tersebut masih tinggi, sehingga kami tidak perlu repot-repot mencari pasar. Walaupun demikian, untuk mencari amannya, saya dan bayu akan coba cari partner distributor jamur juga.
Jamur panen setiap hari. Jika setiap hari kami mampu menghasilkan 40 kg, maka dengan harga jual yang 4000/kg, kami akan memperoleh pendapatan 160 ribu perhari. Lumayan lah, 5 jutaan sebulan. Mudah-mudahan aja usaha kami ini lancar-lancar aja. Kalaupun ada kendala, muda-mudahan kami bisa mengatasinya. Doakan kami ya!
Btw, ada yang tertarik jadi investor?

Cerita sore..

Salah satu kelemahan yang saya miliki adalah saya baru percaya akan suatu kejadian ketika saya melihat langsung dengan mata kepala saya sendiri. Jadi, kalo baru denger ceritanya aja, terasa kurang membekas di hati. Sore ini saya mendapat pelajaran yang berharga, betapa keluarga saya dianugrahi hal yang luar biasa berupa tiga keponakan yang sehat fisiknya, tidak mengalami cacat apapun. Mudah-mudahan orang tuanya dan kami kerabatnya bisa mendidik mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan bermanfaat bagi umat. Mudah-mudahan kecerdasan akal dan hatinya menyamai tampilan fisiknya yang indah.
Sore ini saya mengunjungi dua mba saya yang baru melahirkan minggu ini. Mba yang pertama, sebut saja 'E', dikaruniai seorang anak yang memiliki kekurangan fisik, yaitu bibirnya terbelah sampai dengan rongga hidung, langit-langit mulutnya pun ikut terbelah. Hal tersebut disebabkan kurang sempurnanya proses pembelahan kromosom saat pembentukan janin. Jadi dede 'A' nantinya akan mengalami 3-5 operasi sampai ia dewasa, supaya terlihat indah dan nyaman bagi dirinya untuk makan dan bernafas. Mulai dari penyatuan bibir, penyatuan langit-langit, sampai dengan memperbaiki posisi gigi. Mba 'E' terlihat tegar, dia tidak melupakan dirinya sebagai seorang ibu yang secara naluri menyayangi darah dagingnya sendiri. Dan dia pun tidak membedakan kasih sayang antara si dede 'A' dengan kakaknya yang berusia 2 tahun. Subhanallah.. hebat sekali mba 'A' ini. Kasih sayangnya yang luar biasa terlihat saat beliau mencium beberapa kali dede 'A' yang sedang tertidur. Kejadian ini membuat saya tertegun dan amat sangat bersyukur.. Bukan bersyukur di atas duka orang lain, karena saya pun ikut merasakan kesedihan itu. Tapi bersyukur karena masih bisa ikut merasakan pelajaran berharga ini.
Mba kedua yang juga habis melahirkan, punya cerita yang berbeda. Kelahirannya diberikan kemudahan dan anugrah yang luar biasa berupa anak yang sehat dan normal. Pada kelahiran anak yang ke-4 nya ini, beliau tidak merasakan mules yang terlalu 'gimana gitu..'. Malahan yang ada ketidak sengajaan melahirkan. Tadinya hanya niat untuk periksa ke bidan. Eh ternyata pas diperiksa sudah bukaan 5. Ya udah deh, gak boleh pulang sama ibu bidannya. Alhamdulillah lahir normal dengan mudahnya.
Kedua adik yang baru saja melihat dunia ini, berjenis kelamin laki-laki. Mudah-mudahan menjadi anak yang baik yang bisa membuat kedua orang tuanya tersenyum bahagia. Aaamin..
Selamat datang ke dunia mujahid kecil!

Jadi pingin kuliah lagi..

Dengan aktivitas saya mengajar matematika, jadi terasa bahwa ilmu saya masih kurang banget. Pingin belajar dan belajar lagi. Ada hal-hal mendasar yang dahulu waktu kuliah masih abstrak, sekarang malahan lebih ngerti karena saya harus mengajarkannya ke orang lain.
Mudah-mudahan suatu saat nanti diberi kesempatan untuk ngambil S2. Dan kalaupun itu terjadi, maka benar-benar spesifik, artinya sesuai dengan bidang yang ku geluti saat itu. Kalau mau gratis, kayaknya harus ke luar negri. Di dalam negri pun sebenarnya bisa, cuma beasiswanya lebih ke akademis. He..he.. IPK ku kan biasa aja, jadi agak sulit menembus persaingan beasiswa dalam negri. Kalaupun mau, kayaknya harus pake kocek pribadi. Kalaupun suatu saat nanti memang harus dari kocek pribadi, mudah-mudahan ngambil keprofesian yang tepat, biar gak sia-sia. So, ilmunya bermanfaat gitu.. Mohon doa dari semuanya ya!

Jangan biarkan ia terus meredup..dan meredup..

Tatkala nyala hati meredup, perasaan dan pikiran negatif pun bermunculan. Hidupnya hati berbanding lurus dengan tilawah al-quran yang dilakukannya tiap hari. Walaupun amalan sholat sunnah ataupun sedekahnya banyak, tapi kalau tidak rutin membaca al-quran, maka ada sesuatu yang hilang. Ya.. ternyata yang hilang itu adalah nyalanya hati. Benarlah hadist Rasulullah yang menyebutkan bahwa, barangsiapa yang tidak pernah membaca al-quran, maka hatinya bagaikan rumah kosong yang tak berpenghuni. Hati terasa hampa..
Kesadaran ini muncul ketika hari-hari disibukkan oleh urusan dunia, sampai lupa meluangkan waktu sejenak untuk membaca ayat suci al-quran. Capek aktivitas seharian, begitu sampai di rumah, langsung tidur karena kelelahan.
Yang terjadi ketika nyala hati redup adalah, masalah yang kecil terlihat besar. Mudah dipengaruhi oleh suasana negatif yang ada di lingkungan sekitar. Mudah BT. Kurang percaya diri saat akan berbuat suatu kebaikan, dsb.
Sudah saatnya kembali pada cahaya.. Cahaya yang akan menerangi hati yang senantiasa dihinggapi masalah yang tidak pernah berhenti menghampiri manusia. Cahaya itu akan menetralkan hati yang gundah. Cahaya itu berasal dari tilawah al-quran dan dzikrullah.

Saya harus berani memulai!

Ketika seorang memilih untuk berwirausaha maka kehidupannya akan menjadi penuh dengan dinamika. Keluar dari zona aman..
Walaupun di awalnya akan terasa sulit, tapi akan kami coba.
Bukankah rezeki tiap-tiap orang tidak akan tertukar. Saatnya menjemput bola!
Mengajar sambil berwirausaha. Mulai dari yang kecil-kecil dulu aja.. ;)

Colorfull life

"All of us do not have equal tallent. But all of us should have equal opportunity to develop our tallent"
(John F Kennedy-speech 1963)

Kesempatan yang diberikan tiap-tiap orang berbeda. Begitu juga pilihan hidupnya. Terkadang kesempatan datang, tapi tidak sesuai dengan pilihannya. Terkadang pula kesempatan yang sesuai dengan pilihan hidupnya, tidak juga datang. Hidup ini memang unik.. Manusianya juga unik..
Tapi sampai sekarang saya masih berkeyakinan bahwa, setiap kesempatan yang didatangkan kepada setiap orang pasti bukanlah suatu kebetulan, but there is blessing in those opportunity. Ada unsur pembentukan karakter manusia di sana. Menjadikan seorang manusia lebih baik dan lebih baik lagi setiap waktu.
Kesempatan itu bagaikan emas yang dijatuhkan dari langit. Ia tidak datang berulangkali. Ya..itu tadi, jika diharap-harap malah gak dateng, tapi ketika tidak diharepin terkadang malah datang sendiri. So, mumpung ada kesempatan, mengapa tidak dicoba? Kesempatan pertama berbeda dengan kesempatan kedua, ketiga, dst. Ia lebih berharga.
Ketika kesempatan yang datang terlalu sulit bagi kita untuk dilakukan, akan membuat kita ngeper. Tapi tidak demikian bagi seorang petualang. Ia akan membuat kesulitan itu menjadi tantangan baru yang membangkitkan semangat juangnya. Membuat ia mengeluarkan tenaga, waktu, dan pikiran yang ekstra. Tapi setelah semua itu berhasil dilewati, ada kepuasan tersendiri dalam batin seorang petualang. Membuat hidupnya makin berwarna. Warna yang akan mengarahkan dirinya menjadi pribadi yang indah suatu saat nanti.