Hari ini saya marah ke kelas..
Published Wednesday, August 29, 2007 by titi inAkhirnya saya bisa marah juga dengan anak-anak ini.. Tapi untungnya masih bisa nahan diri..
Ceritanya gini..
Hari ini adalah ulangan matematika yang ke-2, materinya tentang Faktorisasi Aljabar dan Pemangkatan dengan bantuan segitiga pascal. Saya menyadari menanamkan teknik pemfaktoran persamaan kuadrat bukanlah hal yang mudah, terutama untuk koefisien x^2 -nya bukan 1. Materi ini benar2 baru bagi mereka. Saya berusaha memberikan step by step dari yang tingkat kesulitannya rendah hingga lumayan. Dari minggu kemarin saya sudah memberitahu mereka bahwa minggu depan kita ulangan. Saya juga memberi 16 nomor latihan soal persiapan ulangan 2 ke mereka. Dari 16 soal tersebut, akan ada 6 nomor yang keluar sebagai soal ulangan. Saya senantiasa membuka diri untuk berdiskusi dengan mereka, kapanpun dan dimanapun (selama jam sekolah tentunya). Tapi sampai pada H-1 hanya beberapa orang dari mereka yang mau berusaha memahami materi tersebut dengan berdiskusi.
Hari ada 2 jam pelajaran matematika untuk kelompok C kelas 8. Di jam pertama saya beri kesempatan untuk berdiskusi dan menyelesaikan soal latihan pra ulangan. Jadi syarat untuk mengikuti ulangan adalah mereka harus mengumpulkan latihan soal yang terdiri dari 16 nomor tersebut. Ck..ck..yang bikin saya geleng-geleng kepala, beberapa orang dari mereka masih ada aja yang belum menyelesaikan soal tersebut. Saya yakin di dalam hati salah satu dari mereka yang kurang serius ada perasaan khawatir tidak bisa mengerjakan soal ulangan nantinya, karena dalam mengerjakan latihan soal aja mereka gak serius. Akhirnya ada salah seorang dari mereka yang mengambil jalan pintas. Mereka iseng dan berani mengambil soal ulangan yang saya simpan jauh dari jangkauan mereka. Untung saja keburu ketahuan, spontan aja langsung saya ambil kembali kertas tersebut (itu juga dengan paksaan), mulanya mereka berusaha menyembunyikan dan gak ngaku. Saat itu kemarahan saya memuncak. Saya katakan pada mereka semua, "Apa sih yang kalian cari? Kalau yang kalian inginkan adalah hanya nilai 10, maka saya bisa berikan itu.. Tapi kalian gak akan dapet ilmu apa-apa..". Akhirnya, saya ambil aksi, bukan saya yang akan mengawas mereka ketika ulangan di jam kedua, tapi bu 'D', guru matemtika lain yang terkenal galak alias streng di kalangan kelas 8.
Tapi yang aneh dan lucunya, si anak yang berbuat kesalahan tampak tidak malu dan takut untuk menyapa saya. Walaupun saya bilang ke dia, hari ini ibu kesel dan sebel dengan tingkahnya. (Sebenarnya itu indikasi baik juga siy, saya bisa menyembunyikan emosi saya yang memuncak). Saya orangnya 'ekspresif', jadi kalo marah ketahuan banget. Tapi si anak itu dengan polosnya, bu, tadi saya gak diisi 2 nomer, kira-kira saya dapet nilai berapa ya? ... Mmm..nih anak kayak gak ngerasa bersalah banget ya.. Polos banget..
Followers
About Me
- titi
- Someone who learns from real-life
they are student...
they jobs is study....
making mistake is a part of their jobs...
they already designed to be like that....
can't blame them....
may be U can put this in your mind
problem = not good enough to prevent....