Dukung program BSE!!
0 komentar Published Wednesday, November 26, 2008 by titi inSubhanallah, terasa sekali manfaatnya dengan adanya bse (buku sekolah elektronik) yang dicanangkan oleh departemen pendidikan nasional. Saya bisa mengunduh (download) dengan mudah melalui internet. Bagi saya seorang pencari sumber bahan ajar untuk mengajarkan dan membantu anak sekolah memahami lebih jauh tentang matematika, mulai dari SD hingga SMP, bse ini menjadi bermanfaat. Akses toko buku yang tidak ada di daerah tanjung-tabalong ini membuat saya sedikit bingung mencari sumber bahan ajar, karena saya bukanlah seorang guru di sekolah ataupun guru di bimbingan belajar.
Saya hanyalah seorang manusia yang berusaha untuk mengamalkan ilmunya. Sekalian nostalgia masa mengajar di Jakarta setahun lalu. Saya punya 3-5 orang murid yang sedang mempersiapkan diri menghadapi UNAS, khususnya di bidang matematika. Mereka datang ke rumah seminggu sekali. Jadi, dengan adanya bse ini saya tidak kesulitan untuk mencari bahan ajar yang mudah dan murah.
Namun, sedikit disayangkan, buku pelajaran elektronik yang ada masih terbatas, hanya pada bidang bahasa, matematika, dan TIK. Untuk pelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk tingkat SMA belum ada. Mudah-mudahan segera terealisasi.
Bagaimanakah baiknya??
0 komentar Published by titi inPro kontra masalah imunisasi halal-haram, menarik perhatian saya. Pada mulanya saya berfikir, imunisasi adalah hal yang wajar, malah patut dilakukan untuk anak-anak balita dan orang dewasa. Mulai dari vaksin BCG, hepatitis, MMR, cacar, polio, campak, tetanus, dsb. Namun, saya tidak menyangka, dibalik khasiatnya, tersembunyi kandungan-kandungan atau bahan pembuat yang tidak halal, serta efek samping yang dalam kasus tertentu membahayakan. Dan hal tersebut menjadikan diri saya ragu tentang konsep imunisasi itu sendiri.
Dalam situs www.imunisasihalal.wordpress.com, diulas cukup banyak mengenai sisi lain (terutama negatif) dari imunisasi. Tidak semua imunisasi berhasil ternyata. Dan ketidakberhasilan tersebut jarang diungkap di publik.
Terfikir sepintas lalu, orang zaman dahulu, bisa survive tanpa imunisasi, mengapa sekarang banyak bermunculan produk2 imunisasi. Segitu besar bahayakah ancaman penyakit di sekitar kita, sehingga mengharuskan imunisasi sebagai bentuk kewaspadaan diri. Tidak adakah bentuk penangkalan lain terhadap penyakit selain imunisasi??
Setelah berdiskusi dengan rekan dan kerabat, serta membaca tentang kegunaan imunisasi TT ketika hamil, serta seberapa mendesaknya, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi tersebut. Insya Allah aman.. Karena menurut saya, peralatan persalinan yang digunakan saat ini relatif aman dari bibit tetanus, karena steril. Oleh karenanya, saya merasa cukup aman tidak diimunisasi ketika hamil.
Lain halnya dengan bayi saya nantinya. Saat ini saya masih mencari informasi sebanyak2nya dan seakurat2nya mengenai urgensi bayi diimunisasi. Banyak lho imunisasi yang harus dilakukan bayi itu, lebih dari 5 kali. Seberapa pentingkan sang bayi harus menjalani imunisasi. Apakah daya imun dari ASI masih belum cukup?? Bagaimana dengan pemilihan makanan yang sehat buat si kecil?? Yakinkah tidak ada efek samping dari imunisasi tersebut?? Wew..begitu banyak kekhawatiran2 yang melintas berkaitan dengan masalah imunisasi ini. I hope i can give the best for my family..
Imunisasi ketika hamil
0 komentar Published Saturday, November 08, 2008 by titi inSaya berkonsultasi dengan dokter dan bidan untuk mendiskusikan perkembangan janin yang ada dalam janin. Kami baru bertatap muka satu kali dengan kedua profesi tersebut. Terkahir kemarin, saya mengunjungi bidan. Pada pertemuan pertama ini, tidak ada diskusi yang berarti. Sang bidan pun hanya mengecek urin untuk mengetahui apakah saya positif atau tidak. Mungkin karena pertemuan pertama kali yak..jadi prosedur standarnya seperti itu. Tapi ada pernyataan menarik dari bu bidan, beliau memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya saya akan diimunisasi. Kemudian saya bertanya, "imunisasi apa bu?". Lantas beliau menjawab, "Imunisasi agar janin dan ibunya sehat." Jawaban itu terdengar terlalu umum dan kurang memuaskan rasa ingin tahu saya. Waktu terakhir periksa ke dokter, beliau tidak menyarankan saya untuk imunisasi, jadi saya agak ragu jg. Saya memilih untuk tidak menanyakan lebih jauh tentang imunisasi tersebut, dikarenakan saya melihat bu bidan bukan tipe orang yang senang diajak diskusi (agak kurang ramah).
Setibanya di rumah, saya mencari informasi tentang imunisasi pada ibu hamil dari internet dan menanyakan ke tetangga dekat. Walhasil, ternyata imunisasi tersebut adalah imunisasi TT (tetanus). Imunisasi tersebut ditujukan untuk mencegah masuknya bakteri tetanus yang dapat mengancam janin dan ibunya ketika peralatan2 persalinan kurang steril. Misalnya, ketika persalinan terpaksa dilakukan di rumah dengan peralatan seadanya, maka ibu dan janin bisa terlindungi dari bakteri tetanus tersebut.
Imunisasi tersebut bisa dilakukan sekali, dua kali atau tidak sama sekali, tergantung kebutuhannya. Yang pasti, ikuti saran dokter. Terkadang ada juga dokter yang tidak menyarankan imunisasi. Tapi, dari beberapa artikel yang saya baca, imunisasi TT tersebut tidak membahayakan untuk ibu dan janin yang ada dalam kandungan.
Followers
About Me
- titi
- Someone who learns from real-life