Salah satu fase yang harus dilewati

Bismillah...
Tadi, kira-kira j15.00-an saya dan yuti dateng ke kokesma buat nanya-nanya tentang MDP (pokoknya tentang magang waktu liburan gtu de..).
Dunia Pasca kampus... Gak kebayang deh rupanya kayak gimana. Emang siy agak-agak bahagia karena lepas dari yang namanya kuliah yang penuh tekanan. Tapi, di satu sisi, ada rasa sedikit kekhawatiran, mungkin karena bertemu dengan suatu hal yang baru kali ya. Tampaknya ada cara pandang tentang dunia pasca kampus yang harus dirubah. Tampaknya jika kita menikmati saja fase itu dan tak usah terlalu memikirkan apa kata orang tentang kita, namun kita tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik yang bisa kita berikan, maka segala sesuatunya akan beda. Menerima dan menghargai diri kita sendiri memang bukan hal yang mudah ternyata..
Memunculkan rasa Percaya Diri, terutama akan kemampuan Matematika yang saya pelajari sewaktu kuliah juga tidak mudah. Terkadang terlintas dalam fikirku, apakah aku ini terlalu bodoh ya. Soalnya dalam beberapa hal, otak saya memang perlu loading yang agak lama. ;p
Di satu sisi saya senang belajar hal-hal yang baru. Namun di sisi lain ada rasa takut dan rasa malu yang cukup besar dalam diri ini untuk bisa menunjukkan pada orang lain bahwa saya bisa (ya itu agak2 bermasalah dengan PD nih..). Takut salah, takut dicemooh orang, takut di ejek orang, dll. Saya sedang belajar untuk menghadapi rasa-rasa itu dan tidak lari darinya. Dengan menghadapi permasalahan-permasalahan yang akan dan sedang saya hadapi, saya berharap saya bisa 'mendobrak' rasa takut dan malu dalam diri saya itu. Dengan memohon pertolongan dari-Nya, mudah-mudahan saya bisa melalui fase itu. Amin.. Bismillah aja kali ya... La Tahzan Innallaha ma'ana.. Nikmati aja.. do my best!!
Alhamdulillah..

Sepuluh Karakter Yang Sempurna...

Satu.
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi dan dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya, "Ya diatas ya dan Tidak diatas tidak."

Dua..
Kerendah hatian mengungkapkan ekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi seakin merunduk. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

Tiga...
Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban, dan tidak suka berkhianat.

Empat....
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka berbicara mengenai harapan daripada keputus-asaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengancam, dsb.

Lima.....
Keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Enam......
Orang yang bertanggungjawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapa pun. Dia menyadari bahwa diri sendirilah yang bertanggungjawab atas apapun yag dialami dan dirasakannya.

Tujuh.......
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Delapan........
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Sembilan.........
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan maslah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Sepuluh..........
Empati adalah sifat yang menganggunkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

(taken from: buletin PAA Ceria, edisi april)

Bismillah...
Pagi ini berbeda dengan sebelumnya. Beberapa hari belakangan ini aku kembali menggunakan organiser untuk membantu mengatur hidupku. Namun, hari ini aku belum sempat untuk menuliskan kegiatan2ku hari ini, karena semalam aku asyik membaca geometri (biasa aja dink.. ;p). Maklum otak ini sekarang agak-agak lemot alias perlu mikir lama untuk memahami sesuatu hal yang berhubungan dengan pembuktian-pembuktian teorema. Apalagi kalo baca buku kuliah yang terlalu menganggap pembacanya pintar, sehingga ujuk-ujuk muncul rumus yang entah darimana ia berasal. Tapi, ya aku berusaha untuk menikmati apa yang ada di hadapanku, dan berusaha untuk melakukannya dengan sebaik-baiknya dan semampunya, termasuk mempelajari teorema-teorema yang ada di buku Euclidian and non-Euclidian geometry.
Aku memang tipe yang perlu ada yang mengingatkan, karena sering lupa. Sehingga kalo tidak ada organiser yang mengingatkanku aku akan cenderung untuk melakukan hal-hal yang sia-sia dan kurang bermanfaat. Oleh karena hari ini aku belum melakukan perencanaan, maka ada beberapa hal yang kulupakan yang seharusnya aku kerjakan pagi ini. Tapi, show must go on, hari ini aku akan melakukan hal-hal yang memang seharusnya kulakukan hari ini dengan mengandalkan perencanaan yang ada di kepalaku tanpa kutuliskan. Hopefully, today still better than yesterday, eventhough i forgot to writedown my planning on organiser book. Amiin ya robbal'aalamin.