Skorsing..
2 komentar Published Tuesday, September 25, 2007 by titi inSurat skorsing dikeluarkan hari ini. Besok 4 anak mulai diskors. Ada yang dua hari dan ada yang tiga hari tergantung dari beratnya kesalahan yang mereka lakukan. Mereka diskors karena melakukan tindakan iseng mencuri uang teman sekelasnya. Mereka adalah anak mampu, tapi mengapa mereka melakukan hal itu sampai sekarang masih menjadi misteri.
Mudah-mudahan mereka bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Manusia terus berproses menuju kebaikan selama dia masih menghembuskan nafas. Sementara itu kegiatan belajar di sekolah terus berlangsung. Show must go on. Persiapan menuju UTS yang jatuh pada tanggal 1-6 Oktober pun terus dilakukan. Para guru sibuk membuat soal UTS dan membekali anak dengan soal-soal latihan, sementara murid siap mempersiapkan diri mereka dengan belajar sebaik mungkin.
Hari Lahir
0 komentar Published by titi inKemarin tanggal 24 September kakak saya ultah, hari ini teman saya ultah.. Bulan Juli yang lalu saya ultah..
Tidak ada yang spesial dengan hari ulang tahun, hanya saja hari ulang tahun merupakan reminder bagi kita bahwa semakin berkurang masa kita di dunia.. Apa ya yang sudah saya lakukan sampai sejauh ini?? Sudah seberapa tinggi kah dosa-dosa ini?? Sudah terbayarkah? Atau bahkan tidak akan pernah terbayar kecuali Allah SWT yang dengan rahmatnya membantunya??
Bagi yang sedang mengenang kembali saat-saat hari dilahirkan alias ulang tahun, semoga sisa umurnya memberi manfaat untuk pribadi dan lingkungan sekitar.
Menyongsong Lailatul Qadr di 10 malam terakhir
0 komentar Published Saturday, September 22, 2007 by titi inHari-hari yang dinantikan ketika berpuasa di bulan Ramadhan adalah 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, karena di dalamnya terdapat suatu malam yang penuh dengan keberkahan karena lebih baik dari 1000 bulan. Suatu malam yang lebih baik daripada malamnya 1000 bulan, yaitu malam lailatul Qadr. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW menyebutkan, “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Seorang adik bertanya pada kakaknya, “Mba, siapa saja siy yang akan mendapatkan lailatul qadr? Terus ciri-ciri orang yang mendapatkan lailatul qadr seperti apa?”. Ketika pertanyaan tersebut dilontarkan ke saya, saya menjawab, “Hanya orang-orang pilihan lah yang akan mendapatkan lailatul qadr. Orang yang mendapatkan lailatul qadr akan terlihat ketika Ramadhan telah usai, ia terlihat lebih bijaksana dan kebaikan terpancar dalam dirinya”.
Suatu sore di bulan Ramadhan, dalam sebuah majlis ilmu yang mudah-mudahan dirahmati oleh-Nya, saya diingatkan kembali akan amalan-amalan yang utama di bulan Ramadhan, termasuk di dalamnya i’tikaf di 10 malam terakhir. Dalam majelis tersebut disebutkan bahwa siapapun bisa mendapatkan lailatul qadr. Sebelumnya saya berfikir, lailatul qadr itu adala sebuah ‘gift’ dari Allah SWT. Tapi ternyata lailatul qadr adalah suatu malam yang penuh dengan keberkahan. Siapa saja yang menghidupkan malam tersebut dengan sebuah amalan kebaikan (apalagi jika amalan hablu minalllah), maka pahala dari amalan tersebut sama nilainya dengan suatu amalan yang dilakukan pada 1000 bulan/kurang lebih 83 tahun.
Siapakah yang tidak tergiur dengan keutamaan seperti itu? Semoga kita termasuk orang-orang yang bersemangat menyambut malam yang penuh dengan keberkahan, malam lailatul qadr. Siapkan diri dari sekarang, tentukan di masjid mana kita akan i’tikaf, kosongkan waktu kita, siapkan juga fisiknya mulai dari sekarang. Yang paling penting dari semuanya adalah kekuatan niat, kebulatan tekad.
Marhaban Ramadhan...
0 komentar Published Wednesday, September 12, 2007 by titi inSatu hari menjelag ramadhan banyak sms yang masuk perihal meminta maaf agar ketika memasuki bulan suci, suci pula hati ini. Begitu juga yang terjadi dengan e-mail, YM, dsb. Ketika bertemu dengan saudara pun, kata maaf begitu mudah terlontarkan.
Ketika membuka milis, ada e-mail dari seorang teman, diambil dari sebuah web islami (www.dakwatuna.com). E-mail tersebut bercerita tentang seorang yang kembali di bulan taubat. Siapa pula yang tidak ingin bertaubat? Oleh karenanya melalui blog ini saya ingin mengingatkan pada diri sendiri akan kesalahan2 yang pernah dilakukan, dan belum terlambat untuk bertaubat, apalagi di bulan yang subhanallah penuh rahmat dan ampunan ini. "Puasa adalah untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya." It's between Allah swt and 'hamba-Nya'.
Yang Kembali di Bulan Taubat
Oleh: Ulis Tofa, Lc
E-Mail This Post/Page Print This Post/Page
Cerita orang yang kembali pada Allah swt di bulan taubat ini sungguh sangat mengagumkan. Dengarlah seseorang yang taubat di bulan Ramadhan, ia mengungkapkan kegembiraan dan kebahagiannya:
“Sungguh indah Ramadhan, sungguh nikmat hari-harinya. Subhanallah! Semua kelezatan dan kenikmatan ini tidak pernah aku rasakan kecuali pada hari ini. Di mana mataku selama bertahun-tahun? Ya… bahkan diriku, dimana ketika bulan Ramadhan berada?. Sungguh, siapa yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan kebaikan, pasti akan mendapatkan. Siapa yang mencari jalan pasti ketemu. Siapa yang lari menuju Allah swt, pasti ditolong oleh-Nya… Sungguh benar firman Allah swt dalam Hadits Qudsy:”Barangsiapa mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat padanya sehasta.”
Subhanallah! Saya merasakan bahwa beban berat lenyap dari jiwaku. Dada ini rasanya lapang. Inilah kali pertama dalam hidupku aku paham ayat yang sering aku dengar di masjid kami: ”Barangsiapa yang dikehendaki Allah petunjuk, maka Allah melapangkan dadanya untuk mudah menerima petunjuk Islam. Dan siapa yang dikehendaki Allah sesat, maka dijadikan dadanya sesak, seakan ia menembus langit yang hampa udara.”
Ke mana rasa sempit itu menghilang? Kemana gundah-gulana yang menggelayuti jiwaku, sampai-sampai aku mau bunuh diri? Kemana keraguan, bisikan dan angan-angan itu? Kemana dahsyatnya kematian yang menyergap dalam tidurku?
Sungguh, sekarang saya sangat bahagia yang tidak terperi. Lapang dada. Lembut hati. Aku ingin menangis! Aku ingin munajat pada Tuhanku, mengakui dihadapan-Nya dosa-dosaku yang menggunung. Sebelumnya aku telah berbuat maksiat dan dosa. Namun aku pun shalat dan meninggalkan maksiat dan dosa itu. Aku pun merasakan bahagia… senang… dan haru.
Wahai imam, perdengarkan kepadaku Al Qur’an, untuk menghalau tipu daya syetan. Wahai iman, kenapa Ramadhan begitu cepat berlalu. Padahal aku baru kenal Ar Rahman, aku baru bisa meninggalkan dosa dan maksiat!!
Demi Allah, kalau bukan karena malu dengan orang yang duduk di sampingku, aku akan berteriak histeris: ”Aku akui nikmat-nikmat-Mu Ya Allah, aku bersyukur. Aku akui dosa-dosaku Ya Tawwab, aku bertaubat. Wahai Dzat Penerima taubat, ampunkan segala kesalahan dan dosaku. Sungguh hanya Engkau yang Menghapus dosa-dosa.”
Aku bergumam: ”Wahai imam, mengapa kamu potong daku lezatnya munajat! Mengapa kamu selesai sujud, menjadikan daku kehilangan lezatnya pengakuan dan pengaduan pada Dzat Yang Perkasa. Wahai imam, aku ingin menangis, sungguh kami sudah lama tidak menangis…
Sungguh manis engkau wahai Ramadhan… sungguh hari-harimu sangat indah… aku akan menyibukkan diri di hari dan malammu, bahkan jam dan detikmu… bagaimana tidak, sungguh aku menemukan diriku padamu!! Bukankah dalam hadits disebutkan: ”Sungguh celaka seseorang yang berjumpa dengan Ramadhan sedangkan ia tidak diampuni dosanya.”
Kita berada di depan Ramadhan. Setiap kita mempunyai harapan mendapat ampunan Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kita berjumpa dengannya dengan membawa segunung dosa yang memberatkan. Kita bertemu dengannya dengan membawa aib dan kesalahan yang tak terkira. Pada Allah kita berharap dan memohon.
Sungguh, rahmat-Nya, kasih-sayang-Nya, ampunan-Nya kami rindukan. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang, jangan Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang Engkau tolak atas pintu maghfirah-Mu. Jua jangan Engkau jauhkan kami dari keutamaan dan kebaikan-Mu. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keluasan rahmat-Mu.
Sungguh, harapan kami pada-Mu, Ya Allah sangatlah serius. Setiap kami pasti berbuat salah dan dosa. Akan tetapi harapan kami pada Dzat Yang Mengulurkan Tangan-Nya di malam hari, agar kembali para pendosa di siang hari. Pada Dzat Yang mengulurkan Tangan-Nya di siang hari, agar kembali para pendosa di malam hari.
“Wahai anak Adam, walau dosamu melangit, namun kamu beristighfar pada-Ku, pasti Aku akan ampuni kamu, dan Aku tidak peduli.”
Aku beristighfar, astaghfirullahal Adhiim. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Penyayang. Aku buka bulan mulya ini dengan taubatan nashuha. Dan betapa banyak kasih-sayang Allah aku rasakan pada hari-hari bulan taubat ini. Allahu A’lam.
Adakah keberkahan?
2 komentar Published Saturday, September 08, 2007 by titi inDalam buku karya Muhammad fauzil adhim, yang di cari dalam sebuah pernikahan adalah sebuah keberkahan. Untuk menuju ke dalam sebuah keberkahan, maka proses yang di jalanipun harus yang diridhoi oleh-Nya. Sejauh manakah batasan proses tersebut? Selama niat kita baik maka hatilah akan memberitahukan kepada kita perbuatan manakah yang sebaiknya kita jauhkan dan mana yang tidak. Senjata seorang mukmin adalah doa. Dalam sebuah buku, ada doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, "..Ya Allah, tunjukilah kami dalam kebenaran dalam menghadapi perkara yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui isi hati...". Di setiap pagi pun, Rasulullah mencontohkan, dalam sebuah dzikir al-ma'tsurat, "Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kamu mohon ampun kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami tidak ketahui."
Jika yang diinginkan adalah keberkahan, adalah hal yang wajar ketika calon pendamping yang dipilih adalah yang baik agamanya. Baik agamanya bukan berarti yang ilmu tentang islamnya banyak, tetapi yang baik agamanya adalah yang mengintegrasikan ilmu yang dipelajarinya dalam keseharian.
Istikhoroh adalah salah satu jalan bagi seseorang untuk menyerahkan hasil kepada-Nya, jadi itu adalah fase yang terakhir dalam memantapkan keputusan yang telah diambil. Yang terjadi biarlah terjadi. Dengan memantapkan keputusan melalui istikhoroh, maka apapun kejadian setelah pengambilan keputusan itu, itu adalah jalan hidup yang terbaik yang Allah tunjukkan kepada manusia.
Toto chan versi ar-rudho ;)
0 komentar Published Thursday, September 06, 2007 by titi inToto-chan, gadis cilik di jendela. Sebuah novel tentang pendidikan anak yang akan memberi inspirasi bagi para guru di sekolah dan para orang tua di rumah tentang bagaimana seharusnya seorang pendidik memberikan perlakuan pada seorang anak yang memiliki karakter spesial atau memiliki keingintahuan yang tinggi akan suatu hal. Seorang yang sangat ingin tahu seperti toto-chan akan senantiasa mengeksplor segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu berupa benda-benda yang dianggapnya unik (meja yang ada di kelasnya dahulu sebelum di tomoe goken) atau tingkah laku orang yang di luar kebiasaan (seperti kisah pemusik jalanan). Terkadang ketika melihat seorang anak melakukan sesuatu di luar kebiasaan apalagi itu mengganggu ketentraman orang di sekelilingnya, bagi beberapa orang tua atau pendidik terkadang akan melakukan tindakan marah atau menghukum anak tersebut tanpa terlebih dahulu melihat latar belakang kejadian (menghukum bukanlah hal yang tidak boleh dilakukan, boleh-boleh aja.., hanya saja bukankah akan lebih adil jika kita mendengar ceritanya terlebih dahulu secara objektif). Bagi anak kelas 1 SD seperti toto-chan, kegiatan yang dianggap orang lain mengganggu itu (seperti yang dikisahkan di bab awal buku), merupakan kegiatan bagaimana dia mengeksplor sesuatu di sekitarnya. Toto chan sangat menikmati pekerjaannya membolak-balik meja yang menurutnya ’unik’, namun kegiatannya tersebut ternyata mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Seorang toto chan belum mengetahui kalau kegiatan yang menyenangkan hatinya tersebut ternyata perbuatan yang ’salah’ karena mengganggu orang di sekitarnya. Toto chan seolah punya dunia sendiri.
Akibat perbuatannya itu, toto chan dipindahkan ke sekolahnya yang baru, tomoe goken.
Alhamdulillah, sekolahnya yang baru tersebut, memberi angin segar baginya dalam perkembangan psikologisnya. Sampai akhirnya, dia menjadi orang sukses di kemudian hari. Begitu pula dengan teman-temannya yang lain di tomoe.
Entahlah, apakah sudah terlambat bagi seorang ibad, firza, atau alan untuk membentuk karakternya. Yang pertama suka ngisengin teman cewenya, yang satu suka bikin onar dan mengganggu temannya dengan segala kejailannya atau perkataannya yang sering menyakiti lawan bicaranya (baik kepada teman sebayanya atau kepada orang yang lebih tua darinya), dan yang terakhir memiliki jiwa tidak terlalu suka diatur. Di balik keisengan dan penampakannya yang kurang bersemangat ketika belajar di kelas, ternyata seorang ibad memiliki intelegensia yang tinggi. Terbukti, dari hasil tes nalar dan logika yang dilakukan oleh tim klub matematika, dia menempati posisi pertama, mengalahkan juara kelas 8-Faris. Ibad notabene masih duduk di kelas 7. Sayang sekali jika anak seperti ibad harus kehilangan masa depannya hanya karena pribadinya yang tidak disukai oleh teman-temannya. Para guru melihat, ada masa lalu yang kelam dalam dirinya sehingga dia punya permasalahan dengan kondisi jiwanya. Guru BP di sekolah mengusulkan agar ibad diberikan shadow teacher untuk membimbingnya. Namun orang tuanya tidak setuju. Lucunya sekarang di sekolah lagi heboh sindrom ibad, ”ya bu..” (dengan intonasi yang khas). Sampai ada lagu ’mars ibad’. Tadinya siy liriknya agak mendeskriditkan ibad, tapi dengan dukungan para guru kita minta untuk liriknya diganti dengan kata2 yang positif.
Firza lain lagi ceritanya. Keberaniannya untuk mengeluarkan sebuah pendapat memang boleh diacungi jempol. Namun hal yang tidak bagus dalam dirinya adalah, pendapat yang dilontarkan seringkali menyakiti hati lawan bicaranya. Belum lagi kejailannya terhadap teman-temannya dan sering sekali berteriak di samping telingan temannya. Pokoknya berisik baget deh tuh anak. Kalo ngajar di kelasnya dia, udah deh kudu punya trik khusus supaya perhatian kelas tidak diambil 100% olehnya. Menurut saya seorang firza tidak bisa dikasari. Kalau kita berhasil adu argumen dengan memberikan alasan-alasan yang logis, dia bisa juga diatur.
Pribadi yang lain, yaitu alan. Dirinya tidak mau terlalu diatur. Tapi yang menarik dari dirinya, dia punya karakter seorang pemimpin. Ya..buktinya dia punya teman-teman yang setia kepadanya seperti kaki tangannya. Kemanapun dia pergi, pasti ada temannya itu. Alan ini paling sering masuk ke BP. Seringnya siy karena belum ngerjain tugas atau bolos jam belajar.
Selain 3 orang ini, ada anak-anak lain dengan pribadi2 yang unik. Ada Rasil, Resya, Vicky, Fars, Fida, Akmal, Sasha, dll. Karena jumlah anak yang sedikit, makanya para guru lumayan mengenal sedikit karakter mereka.
Satu hal yang pasti, hargai mereka dan bentuk karakter baik dalam diri mereka dengan kasih sayang.
Followers
About Me
- titi
- Someone who learns from real-life