'Life is not only for bread'
Published Tuesday, March 15, 2005 by titi inBismillahirrahmanirrahim.
Kalimat judul di atas merupakan slogan dari perusahaan terkenal jepang, Masushita. Hidup tidak hanya untuk mencari kepuasan materi saja, tapi ada bentuk lainnya, yaitu kebahagiaan batin. Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang sedang saya baca-ESQ Power, setiap manusia memiliki fitrah untuk membangun kesadaran untuk menjalankan nilai-nilai kemanusiaan, seperti kejujuran, keterbukaan, kepedulian, saling membantu jika kesusahan, saling menyayangi, saling mengasihi, saling tolong, dll. Jadi, kesadaran untuk melakukan nilai-nilai kebaikan itu bukan hanya dibangun dari luar system, seperti ingin dipuji orang lain ataupun tuntutan peran, tapi ternyata itu adalah suatu kebutuhan yang setiap manusia akan merasa kehilangan jika kebutuhan tsb tidak terpenuhi. Dalam buku ESQ Power tersebut, dikemukakan beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia eksekutif atau top level manager, yaitu kasus bunuh diri yang dilakukan oleh para eksekutif muda berumur 30-an, saat semua kebutuhan materinya sudah seluruhnya terpenuhi. Ketika semua kebutuhan materi sudah terpenuhi atau posisi sudah berada di wilayah kemapanan, lantas terbesit dalam pikiran mereka, “mau apa lagi sekarang?”. Mereka bingung, batinnya kering, hidup dalam keterasingan kemewahan dunia.
Ary Ginanjar mengungkapkan dalam buku ESQ nya, fitrah/kebutuhan yang membangun manusia untuk senantiasa melakukan kebaikan ada pada wilayah God Spot.
So, jika anda sekarang masih berkutat dalam paradigma materi di atas segala-galanya, maka cobalah untuk merubah paradigma tersebut, karena paradigma dunia mulai berubah, berubah menuju manusia yang mengoptimalkan wilayah IQ, EQ, dan SQ dalam dirinya, yang mampu melejitkan potensi dalam dirinya menuju kebahagiaan yang didam-idamkan.
Indahnya berbagi ilmu...;) Waallahua’lambishowab.
Followers
About Me
- titi
- Someone who learns from real-life
0 komentar:
Post a Comment