Ketika Nurani Bicara

Dikutip dari penjelasan Sayyid Qutb dalam tafsir Fi-Zhilalil Quran Juz 29 hal 118 :

“Orang yang memperhatikan akidah ini, seperti halnya orang yang memperhatikan perjalanan hidup Rasul yang membawanya, pasti akan menjumpai unsur akhlak sangat dominan dan sangat mendasar di dalamnya. Ia menjadi landasan tegaknya pokok-pokok hukum syari’at dan pokok-pokok hukum moral secara sama. Dakwah terbesar yang terkandung dalam aqidah ini menyerukan kepada kesucian, kebersihan, kepercayaan, kejujuran, keadilan, kasih saying, kebajikan, memelihara janji, kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, dan kesesuaian keduanya secara bersamaan dengan niat dan kata hati; melarang perbuatan aniaya, zhalim, penipuan, licik, memakan harta orang lain dengan cara yang bathil, melanggar kesucian dan kehormatan, dan menyebarkan perbuatan keji dalam bentuk apa pun. Keberadaan hukum-hukum syariat dalam aqidah ini dimaksudkan untuk melindungi dasar-dasar ini dan memelihara unsur akhlak, baik dalam perasaan maupun dalam perilaku, baik dalam lubuk hati maupun dalam realita sosial, baik dalam hubungan perorangan, hubungan sosial ataupun hubungan internasional.”

Sudah menjadi kecenderungan sebagian besar manusia untuk membalas keburukan dengan hal yang serupa. Jikalau suatu keburukan dibalas lagi dengan keburukan, maka apalah bedanya kita dengan yang lain?? Astaghfirullahal ‘azhim… Cukuplah Allah SWT sebagai pembela dan hakim yang seadil-adillnya. Waallahu a’lam bishowab.


0 komentar:

Post a Comment