Tough woman... can I??

In lebaran holidays, expecially after lebaran day, there is no house keeper at home. It makes me and my mother handled houses job, like clean our house and make our cloth clean and tidy. It is an exhausted job. No one help my mother besides me. I am the youngest child in my family. My two oldest daughter has been married and they live behind. They have their own family, so they are busy enough in take care their own family. Actually I have twin brother (male). But he can help us because he is work at a bank so he is busy, it seems that not too many holiday for him.
Usually before lebaran holiday, we was helped by house keeper. So, when she goes back to her hometown for a moment, there a condition unusual for me. First day, I feel very tired. It is more tired than teach at school for full day. I know this condition is not permanent. When I must go back to work at school on Monday, she will be at our house. Eventhough I am not sure of it, because I heard from my mom she will go back to Jakarta after being proposed by her boyfriend. So the worst condition is my mom will take care the house alone while I am work at school. But I wont make it happened. I’ll try to help her as best as I can.
Flash through my mind, it needs strong power or energy to be a tough woman. Expecially if the woman have an social activity. Can I being tough woman? I don’t know. “God won’t give us loads above our ability”. That sentences strength me when I feel weak with all of duty (amanah). Of course in my future I hope my husband will help me to take care children and house as best as he can. But as a woman, I wont forget my duty. It just a wonderfull family, husband and wife helps each other to solve their problem or difficulty.
As a part of god’s servant, family, and environment, woman needs to prepare herself by improving their readiness facing new life talenting. Sometimes tough, sometimes weak... From deep thinking may be we will get some power. Think anything positive can give us motivation or inspiration to stand up and take a moved.

Wimode

Yaitu sebuah alat yang menciptakan spot internet menggunakan sinyal esia. Selama sinyal di daerah tersebut bagus, maka kita bisa dengan mudah akses internet di sana. Lucu juga siy, bagi yang ada internet akan cari posisi dengan sinyal terbaik (kalo pake labtob), kalo PC, ya..begitulah tergantung keberuntungan. Kecepatan aksesnya bisa mencapai 230,4 kbps. Tapi yang berpengaruh dari alat ini adalah kekuatan sinyal. Seberapa bagusnya kecepatan akses, tetapi kalo sinyal esia di daerah tersebut kurang bagus, maka kenyamanan aktivitas browsing kita akan terganggu. Tarifnya Rp.125/menit untuk yang prabayar, Rp.100/menit.
Berminat??

Indahnya Idul Fitri kali ini..

Saat gema takbir mulai bergema.. Allahu akbar3..Walillah ilham..
Perasaan sedih bercampur bahagia ..
Sedih karena belum berbuat yang terbaik di bulan ini..
Berharap mudah-mudahan dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan..
Bahagia karena besok akan bertemu dengan momen yang membuat hati bahagia..
Shalat ‘Ied bersama-sama keluarga dan tetangga..
Setelah itu saling bermaaf-maafan..
Silaturahmi dengan lingkungan sekitar yang terlalaikan karena kesibukan rutinitas harian…
Kini diperbaiki kembali..
Sungguh bahagianya silaturahmi..

H-1 menjelang lebaran, aku mulai memandangi contact person yang ada di Hand Phone. Terbesit dalam fikiran ingin sekali menyambung kembali silaturahmi yang sudah lama tidak terbina dengan teman-teman di kampus dulu. Mulai kurangkai kalimat ucapan yang sederhana. Satu per satu aku mulai mengirim SMS ucapan lebaran.
Subhanallah indahnya saling memaafkan dan saling mendoakan. Begitu banyak doa yang kuperoleh dalam momen ini. Semua doa berisi kebaikan. Ucapan lebaran via sms ini dibalas dengan “Btw pa kabar ti? Tinggal dimana sekarang? Where have you been?, sukses selalu ya!, dst”. Jadinya sms berlanjut ke obrolan seputar aktivitas masing-masing saat ini.

Pada momen ini jadi tambah pula contact person dalam Hp ku. Nomor yang hilang karena tersimpan di Hp sebelumnya kini mulai muncul lagi. Soalnya ucapan lebaran dikirimkan dengan mencantumkan nama pengirim di akhir kalimatnya. Makasih ya teman..

Silaturahmi itu kini terjalin lagi.. Mudah-mudahan tetap terjaga selamanya..
Bahagianya punya banyak saudara seiman.. Walaupun terpisah oleh jarak tapi jalinan hati tetap terkait karena Allah SWT.