Asyiknya menulis!!!

Ternyata kebuasaan menulis itu bisa membantu seseorang untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Statement saya ini diperkuat oleh tulisan yang ada di dalam buku terbitannya MLC yaitu 'Quantum Writing'.
Yang saya rasakan selama ini juga seperti itu kok. Dengan menulis, suatu permasalahan menjadi terpetakan. Jelas duduk persoalannya dimana. Sehingga solusipun dapat ditemukan. Setidaknya dengan dituliskan kita bisa senantiasa melihat kembali dan menelaah ulang permasalahan yang ada. Dan akhirnya lintasan pikiran yang lewatpun bisa hinggap menjadi solusi untuk pemecahan masalah kita.
Menulis identik dengan membaca. Kalau ingin gaya tulisan kita semakin meningkat kualitasnya, maka harus membiasakan diri untuk membaca. Tapi ternyata kebiasaan membaca itu tidak harus identik dengan hal yang membosankan kok. Kebiasaan itu bisa dimulai dengan membaca hal-hal yang kita sukai. Barulah lama-kelamaan kita mulai beralih ke topik lain yang beda dari biasanya. Tapi satu hal yang pasti, supaya membaca itu berdampak pada bertambahnya wawasan kita dan perubahan cara pandang atau sikap kita, maka sebelumnya timbulkanlah hal-hal yang membuat diri kita tertarik untuk membaca buku itu. Metode ini namanya 'Membaca Bebas'.
Kembali ke soal tulis-menulis, dalam buku Quantum Writing saya juga membaca tulisan, pada saat seseorang belajar matematika, dengan meluangkan waktunya barang 3 menit saja untuk mengkonsep kembali teorema, aksioma, ataupun pembuktian yang dipelajari di kelas, maka ia menjadi seorang ahli matematika yang ok. Tapi tentunya kalo belajar matematika, kudu banyak latihan juga kalau mau lulus mata kuliah, soalnya kalo ga gitu, bisa mati kutu pas ujian. He..pengalaman pribadi. Gimana gak jadi ahli matematika yang ok, jika konsep dikuasain plus lihai ngerjain soal.
Kita juga bisa mengeksplor diri kita melalui tulis menulis. Bakat, potensi, minat, dan bakat, bisa kita ketahui lewat kegiatan itu. Luangkanlah waktu barang sebentar saja dalam sehari untuk membuat tulisan tentang diri sendiri. Biarkan pena itu mengalir dalam catatan harian kita, jangan ditambahkan ataupun dikurangi. Pada saatnya nanti kita akan mengenal lebih dekat siapa diri kita sebenarnya. But its not a short time. Keep enjoy and pation when we write an essay about ourselves.
Menjadikan tulis-menulis menjadi kebiasaan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menguntungkan. Membawa sebuah note kecil jika berpergian kemana-mana bisa menjadikan diri kita lebih baik. Ide itu tidak bisa ditunggu kedatangannya, kudu dihampiri.
Sebenarnnya masih banyak lagi faedah dari baca-tulis... silakan mengeksplor sendiri..
Selamat membaca dan menulis!!!

Saat kita harus memilih...

Assalamu'alaikum.wr.wb.
Manusia setiap saat dan waktu selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan, dan itu bukanlah hal yang aneh lagi. Tapi keberanian untuk memilih yang sesuai dengan hati nurani dan impian, bukanlah hal yang mudah. Ada tanggung jawab yang harus ditanggung sendiri. Tapi benarkah tanggung jawab itu harus sepenuhnya kita tanggung sendiri? Apakah kita tidak boleh membaginya dengan yang lain? Saya rasa boleh-boleh saja. Namun itu berarti kita harus siap dan mau juga jika ada orang lain yang mau berbagi tanggung jawab/konsekuensi atas pilihannya dengan kita, minimal berbagi cerita. Walaupun yang melaksanakan konsekuensi adalah sang pengambil keputusan, namun ia butuh motivasi untuk bergerak menjalankan konsekuensinya itu.
Saya sedang dihadapkan pada pilihan-pilihan hidup. Dunia pasca kampus memang dunia nyata. Walaupun sudah pernah melakukan simulasi-simulasi kehidupan ketika di kampus, tapi tetap saja keberanian untuk mengambil suatu pilihan bukanlah hal yang mudah. Keraguan dan kecemasan kerap kali menghampiri. Namun, berada dengan lingkungan yang penuh dengan kasih sayang memberikan kekuatan tersendiri, membuat pikiran rileks dan tetap pada gelombang alfa. Entahlah.., proses long life learing dan menjadi manusia pembelajar baru saja akan dimulai. Bismillah...
Wassalamu'alaikum.wr.wb

Football fever.. ck..ck..

Bismillah...
Nonton Tv, iklan-iklannya pasti dihubungin dengan bola, walaupun terkadang aku dan teman-teman kos suka pandang-pandangan dan dahi berkerut plus ekspresi muka penuh tanda tanya abis liat iklan itu, maksudnya?? Pokoknya iklannya ga banget deh.. gak nyambung maksudnya..
Coba aja deh liat iklan nickelodeon yang di global tv, kuis cerdas cermat campur bola campur tayangan2 nick..de-el-el. Aku ga ngerti maksudnya dan kayaknya ga nyambung deh..agak2 maksa..
Buka milis Kabinet KM, perbincangannya juga ga jauh dari bola. Denger anak2 di lab pada ngobrol juga pada ngobrolin bola.. Semakin menuju final tampaknya perbincangannya semakin seru. Nge-YM ama cica, juga ngobrolin bola. He..he.. terkadang emang seru juga siy, suka ga sadar jadi nimbrung juga ke obrolan mereka. Walaupun wawasan bolanya sedikit, ada lah yang nyambung-nyambung ;p
Mamah dirawat di rumah sakit. Tapi mudah-mudahan siy hari ini udah pulang. Soalnya kalo sampe final belum pulang dari rumah sakit, tampaknya my twin brother bakalan minta shift jaganya diganti deh, soalnya dia mau nonton bola. Hmm..titi, suudzon aja niy ama saudara kembarnya sendiri, tapi dugaanku gitu siy. Terlepas dari itu, aku berharap ibuku segera pulang dari rumah sakit, soalnya walau gimanapun, siapa juga yang mau dinfus lama-lama di rumah sakit.
Piala dunia kali ini tampaknya lebih heboh dari biasanya. Iklan-iklan di Tv juga lebih semarak. Tapi sayang, kalo ngeliat presenter acara bola di SCTV kurang seru and terlalu formal banget settingannya, beda kayak waktu di RCTI dulu. Dik doank, tamara, de-el-el emang jago kalo soal ngebawain acara bola.
Promosi beberapa produk deterjen pun ikutan ketularan demam bola ini. Bayangin dong, ibu-ibu lomba futsal. Seru dan lucu.. ;D Produk susu juga ada yang ngadain pertandingan futsal anak-anak. Pokoknya aji mumpung deh.
Tapi dibalik itu semua, setelah semua demam bola ini usai, dunia akan kembali menyoroti kearoganan amerika dan israel, bencana di Indonesia yang semakin banyak, kriminalitas dimana-mana, dsb.
Fenomena demam bola ini memang mengalihkan dunia pada suatu fantasi (permainan). Permainan yang mengajarkan kesportifitasan, keadilan, kebersamaan, ketegasan dalam kebenaran yang diusung oleh sang wasit, kesetiaan, dan perdamaian. Tapi sayangnya dunia nyata memang tidak seindah fantasi, tapi fantasi itu masih mungkin bisa diterapkan dalam dunia nyata (buktinya piala dunia ini berjalan secara fair). Jadi dunia nyata seperti yang diajarkan oleh nilai-nilai piala dunia masih mungkin terwujud, andaikan tidak ada keegoisan yang berlebih dan keangkuhan dari manusia itu sendiri.
Semoga dan semoga... Kapan ya dunia ini akan aman dan damai? Waallahu a'lam bishowab.